Jumat, 27 September 2013

Peran Ulama dan Cendekiawan dalam Memperkecil Virus KKN

DISKUSI ILMIAH KEISLAMAN DI MESJID BAITURRAHMAN §
Judul diskusi ini sengaja dipilih oleh penyaji berdasarkan hipotesa keperluan signifikan di masyarakat untuk melihat tingkat wawasan secara umum. Diskusi ini diharapkan sebagai wawasan baru atau untuk memperkuat pengetahuan lama atau untuk memperkaya pemahaman atau pun untuk meluruskan cara pandang yang salah. Penyajian diskusi ilmiah keislaman ini idealnya adalah datang dari kebutuhan masyarakat, maka jika ada hal-hal yang dipandang perlu oleh peserta diskusi dan tidak disajikan, bisa dipertanyakan langsung dan bisa juga menabung pertanyaan, sehingga jawabannya dapat dipersiapkan lebih matang oleh penyaji.
1.       Pendidikan Pra Nikah Membangun Peradaban Dunia: memilih jodoh dan kewajiban suami-istri.
2.       Tunangan, Akad Nikah, dan Walimah ‘Ursy: Perspektif Filsafat, Hukum, dan Psikologi.
3.       Pendidikan Pra Natal Membangun Generasi Cerdas: Bagaimana perkembangan bayi dalam kandungan dan apa idealnya yang dilakukan suami-istri terhadap kehamilan.
4.       Tradisi Tujuh Bulan Kandung: Asal-Usul dan Tinjauan Psikologis
5.       Akikah: Kenapa dan Bagaimana.
6.       Rahasia Menyusui Anak Dua Tahun: Materi Keserdasan Anak dan Kesehatan.
7.       Khitan: Kewajiban dan Tradisi
8.       Faktor Perkembangan Anak: Nativisme, Empirisisme, dan Konvergensi
9.       Pendidikan Menghapal al-Qur’an: Membangun Lingkungan Qur’ani
10.   Orientasi Hidup: Memaknai Hidup dan Mengidupkan Makna
11.   Pendidikan Karakter: Manusia Tanpa Akhlak Bernilai Rendah
12.   Siapa Itu Ulama: Integrasi Ilmu
13.   Sekolah Untuk Berilmu dan Bekerja: Spesialisasi Ilmu dan Kewajiban Bekerja
14.   Rezeki dan Harta: Tafsir dan Manfaat.
15.   Nilai Harta: WZIS
16.   al-Qur’an Menggambarkan Siapa Itu Manusia: Perspektif Psikologi
17.   al-Qur’an Menggambarkan Kehidupan Dunia: Tidak menarik, tapi sarana berbuat baik.





§ Diskusi ilmiah keislaman maksudnya membahas bidang keilmuan yang bisa dirujuk prinsip-prinsipnya dari sumber utama al-Qur’an dan Hadits dengan tetap memperkaya dengan disiplin keilmuan berdasarkan tema tertentu. Kemudian menjadikan wahyu sebagai sumber inspirasi ilmiah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar