KULIAH
TASAUF KETIGA, SELASA 25 MARET 2014
SEHAT
SULTONI DALIMUNTHE, M.A.
A.
PENGERTIAN
Tasauf bisa didefenisikan dengan
bermacam2 redaksi, tetapi tidak keluar dari:
1.
Tasauf itu teori untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan jarak yang
sedekat-dekatnya
2.
Tasauf untuk mensucikan diri
3.
Tasauf bekerja dengan hati
4.
Tasauf melihat dunia sebagai jembatan untuk menuju akhirat.
5.
Tasauf pengalaman mistik para sufi.
6.
Tasauf adalah teori mistik keagamaan Islam
B.
LATAR BELAKANG LAHIRNYA TASAUF
Tasauf lahir dari sikap umat
Muslim, khususnya para pemimpin yang tidak mengindahkan ajaran Allah. Tasauf
lahir dari latar belakang moral keagamaan yang mencintai Allah.
C.
PERKEMBANGAN TASAUF
Pada mulanya tasauf itu bukanlah suatu disiplin ilmu, tapi sebagai gerakan
moral keagamaan kemudian pada masa tabi’in-tabiin menjadi suatu disiplin ilmu. Secara
umum perkembangan tasauf dibagi tiga:
1.
Tasauf Sunni, dimana bertasauf mengikuti
tarikat dengan system maqamat atau tahapan-tahapan menuju Tuhan, tanpa
ada konsep al-fana wa al-baqa dan konsep persatuan Sufi dengan Tuhan.
2.
Tasauf Falsafai, dimana bertasauf
yang berujung pada konsep persatuan sufi dengan Tuhan.
3.
Tasauf Modern, ini istilah yang tidak begitu populer. Di Indonesia
dipopulerkan oleh Buya Hamka dimana bertasauf tidak mesti mengikuti tarekat dan
tidak mesti berujung pada konsep persatuan Sufi dengan Tuhan, tetapi selagi
manusia berada pada panduan ilahi, maka ia sedang bertasauf. Dalam makna yang
terakhir ini, belajar untuk menuntut ilmu menjadi amalan tasauf karena ia juga
sesuai dengan panduan Allah dan mendatangkan pahala.
D.
ASAL KATA TASAUF
Tasauf itu dikatakan berasal dari
lima kata. Pertama, saf, yang berarti saf pertama di dalam shalat, dimana
mereka itu adalah golongan terbaik. Artinya, orang-orang sufi adalah
orang-orang terkekat Tuhan, sehingga mereka berhak disebut orang terbaik.
Kedua, sofin, artinya suci. Artinya para sufi itu menilai mereka itu orang
suci, sementara yang lainnya, “sok suci”. Ketiga, suf yang berarti wol kasar,
dimana para sufi tidak begitu menyukai kenikmatan dunia, karena kenikmatan
dunia sering melalaikan pelakunya untuk mengingat Allah. Keempat, suffah yang
berarti pelana unta, dimana para sahabat nabi yang pertama hijrah ke Madinah,
tidur di Mesjid Nabawi berbantalkan suffah. Ini menandakan bahwa mereka para
sufi hidup sederhana dalam berjuang mendekatkan diri kepada Allah. Terakhir
diduga berasal dari kata shofos yang berarti bijaksana. Orang-orang sufi adalah
orang yang bijaksana, yang lebih mendahulukan kepentingan orang lain daripada
kepentingan dirinya. Sementara orang lain hanya “bijaksinia” yang mendahulukan
kepentingan pribadinya daripada kepentingan orang lain.
Asal-usul ajaran tasauf, dikatakan
berasal dari: Pertama, Hindu karena adanya konsep persatuan Brahma sebagai
Tuhan dengan Atman orang sufi. Mirip dengan tasauf falsafi. Kedua, emanasi
Plotinus, dimana pada mulanya roh itu suci. Ketika bersatu dengan jasat, roh
menjadi kotor. Ketika kotor, roh membutuhkan jasad. Ketika roh kembali suci,
maka roh menginginkan berpisah dengan jasad. Ajaran ini mirip dengan sikap para
sufi yang melihat kematian sebagai kebahagiaan karena telah sucinya roh
kembali. Ketiga, ajaran Kristen dengan konsep “Maryamisme”. Maryam tidak
menikah karena pengabdiannya kepada Alllah. Di dalam ajaran Kristen, biarawati
tidak boleh menikah sebagai wujud ketundukannya kepada Tuhan. Para biarawati
hidupnya menyendiri untuk berkonsentrasi beribadah kepada Tuhan. Di dalam
tasauf ada yang dikenal dengan zuhud, dimana para calon sufi menyepi untuk
berkonsentasi mendekatkan diri kepada Allah. Keempat, dari Budha dengan faham
Nirwani, dimana jika orang ingin masuk surga, maka ia harus menyakiti dirinya.
Konsep ini mirip dengan ajaran tasauf, jika ingin dengan dengan Allah maka
harus mengikuti hidup perihatin seperti banyak puasa menahan lapar, banyak
beribadah, dan meninggalkan yang serba nikmat. Kelima, dari ajaran filsafat
Pytagoras yang melihat bahwa roh itu adalah kekal dan berada di dunia seperti
orang asing. Ajaran ini mirip dengan ajaran Islam yang melihat roh itu adalah
kekal kemudian karena tidak menyukai kemewahan, maka ia dianggap asing.
E.
TANGGAPAN ULAMA TERHADAP TASAUF
Menanggapi ajaran tasauf ini ada
golongan yang mengapresiasi karena misinya mendekatkan diri kepda Allah dengan
jarak yang sedekat-dekatnya. Ada juga ulama yang menilai tasauf sunni itu
sangat dianjurkan, sementara menilai tasauf falsafi itu sesat, karena mereka
para sufi tersebut mengaku bersatu dengan Tuhan dan mengaku sebagai Tuhan. Ada
yang menilai bahwa bertasauf itu, tidak perlu mengikuti tasauf sunni maupun
falsafi, tapi cukup mengikuti ajaran Allah, karena Rasulullah tidak
memperaktekkan ajaran itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar