Minggu, 23 Maret 2014

Kuliah Tasauf Pertemuan Ketiga 25 Maret 2014

KULIAH TASAUF KETIGA, SELASA 25 MARET 2014
SEHAT SULTONI DALIMUNTHE, M.A.
A.      PENGERTIAN
Tasauf bisa didefenisikan dengan bermacam2 redaksi, tetapi tidak keluar dari:
1.       Tasauf itu teori untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan jarak yang sedekat-dekatnya
2.       Tasauf  untuk mensucikan diri
3.       Tasauf bekerja dengan hati
4.       Tasauf melihat dunia sebagai jembatan untuk menuju akhirat.
5.       Tasauf pengalaman mistik para sufi.
6.       Tasauf adalah teori mistik keagamaan Islam

B.      LATAR BELAKANG LAHIRNYA TASAUF
Tasauf lahir dari sikap umat Muslim, khususnya para pemimpin yang tidak mengindahkan ajaran Allah. Tasauf lahir dari latar belakang moral keagamaan yang mencintai Allah.

C.      PERKEMBANGAN TASAUF
Pada mulanya tasauf itu bukanlah suatu disiplin ilmu, tapi sebagai gerakan moral keagamaan kemudian pada masa tabi’in-tabiin menjadi suatu disiplin ilmu. Secara umum perkembangan tasauf dibagi tiga:
1.       Tasauf Sunni, dimana bertasauf mengikuti  tarikat dengan system maqamat atau tahapan-tahapan menuju Tuhan, tanpa ada konsep al-fana wa al-baqa dan konsep persatuan Sufi dengan Tuhan.
2.       Tasauf Falsafai, dimana bertasauf  yang berujung pada konsep persatuan sufi dengan Tuhan.
3.       Tasauf Modern, ini istilah yang tidak begitu populer. Di Indonesia dipopulerkan oleh Buya Hamka dimana bertasauf tidak mesti mengikuti tarekat dan tidak mesti berujung pada konsep persatuan Sufi dengan Tuhan, tetapi selagi manusia berada pada panduan ilahi, maka ia sedang bertasauf. Dalam makna yang terakhir ini, belajar untuk menuntut ilmu menjadi amalan tasauf karena ia juga sesuai dengan panduan Allah dan mendatangkan pahala.

D.      ASAL KATA TASAUF
Tasauf itu dikatakan berasal dari lima kata. Pertama, saf, yang berarti saf pertama di dalam shalat, dimana mereka itu adalah golongan terbaik. Artinya, orang-orang sufi adalah orang-orang terkekat Tuhan, sehingga mereka berhak disebut orang terbaik. Kedua, sofin, artinya suci. Artinya para sufi itu menilai mereka itu orang suci, sementara yang lainnya, “sok suci”. Ketiga, suf yang berarti wol kasar, dimana para sufi tidak begitu menyukai kenikmatan dunia, karena kenikmatan dunia sering melalaikan pelakunya untuk mengingat Allah. Keempat, suffah yang berarti pelana unta, dimana para sahabat nabi yang pertama hijrah ke Madinah, tidur di Mesjid Nabawi berbantalkan suffah. Ini menandakan bahwa mereka para sufi hidup sederhana dalam berjuang mendekatkan diri kepada Allah. Terakhir diduga berasal dari kata shofos yang berarti bijaksana. Orang-orang sufi adalah orang yang bijaksana, yang lebih mendahulukan kepentingan orang lain daripada kepentingan dirinya. Sementara orang lain hanya “bijaksinia” yang mendahulukan kepentingan pribadinya daripada kepentingan orang lain.
Asal-usul ajaran tasauf, dikatakan berasal dari: Pertama, Hindu karena adanya konsep persatuan Brahma sebagai Tuhan dengan Atman orang sufi. Mirip dengan tasauf falsafi. Kedua, emanasi Plotinus, dimana pada mulanya roh itu suci. Ketika bersatu dengan jasat, roh menjadi kotor. Ketika kotor, roh membutuhkan jasad. Ketika roh kembali suci, maka roh menginginkan berpisah dengan jasad. Ajaran ini mirip dengan sikap para sufi yang melihat kematian sebagai kebahagiaan karena telah sucinya roh kembali. Ketiga, ajaran Kristen dengan konsep “Maryamisme”. Maryam tidak menikah karena pengabdiannya kepada Alllah. Di dalam ajaran Kristen, biarawati tidak boleh menikah sebagai wujud ketundukannya kepada Tuhan. Para biarawati hidupnya menyendiri untuk berkonsentrasi beribadah kepada Tuhan. Di dalam tasauf ada yang dikenal dengan zuhud, dimana para calon sufi menyepi untuk berkonsentasi mendekatkan diri kepada Allah. Keempat, dari Budha dengan faham Nirwani, dimana jika orang ingin masuk surga, maka ia harus menyakiti dirinya. Konsep ini mirip dengan ajaran tasauf, jika ingin dengan dengan Allah maka harus mengikuti hidup perihatin seperti banyak puasa menahan lapar, banyak beribadah, dan meninggalkan yang serba nikmat. Kelima, dari ajaran filsafat Pytagoras yang melihat bahwa roh itu adalah kekal dan berada di dunia seperti orang asing. Ajaran ini mirip dengan ajaran Islam yang melihat roh itu adalah kekal kemudian karena tidak menyukai kemewahan, maka ia dianggap asing.

E.       TANGGAPAN ULAMA TERHADAP TASAUF
Menanggapi ajaran tasauf ini ada golongan yang mengapresiasi karena misinya mendekatkan diri kepda Allah dengan jarak yang sedekat-dekatnya. Ada juga ulama yang menilai tasauf sunni itu sangat dianjurkan, sementara menilai tasauf falsafi itu sesat, karena mereka para sufi tersebut mengaku bersatu dengan Tuhan dan mengaku sebagai Tuhan. Ada yang menilai bahwa bertasauf itu, tidak perlu mengikuti tasauf sunni maupun falsafi, tapi cukup mengikuti ajaran Allah, karena Rasulullah tidak memperaktekkan ajaran itu.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar