Rabu, 26 September 2012

INNA DZALIKA ‘ALA AL-LLAHI YASIR


INNA DZALIKA ‘ALA AL-LLAHI YASIR

Kalimat di akhir ayat dalam al-Qur’an “inna al-llaha ‘ala kulli syain qadir” nampaknya sudah popular. Ada kalimat yang sejalah dengan itu di akhir ayat,” ... inna dzalika ‘ala al-llahi yasir: hal itu gampang bagi Allah)(Q.S. al-Hajj/22: 70).
Ketika membaca al-Qur’an, kalimat akhir ayat itu menjadi perhatian saya. Apa sih yang susah bagi Allah, asal jangan Anda ulangi kalimat Jujun Suriasumantri, “Kalau Tuhan Maha Kuasa, kuasakah Tuhan menciptakan batu yang sangat besar, sehingga Ia tidak mampu mengangkatnya”. Itu pertanyaan dilematis. Katakanlah seseorang punya bapak Presiden.

Kalau muncul ungkapan yang tidak sadar diri, ia mengatakan, “bagiku semua gampang, wong bapakku presiden”. Itu ungkapan agak picik qalil. Bayangkan kalau itu terjadi di Indonesia. Bapaknya kan baru presiden di Indonesia. Berarti di Malasyia, Singapur, Jepang, Amerika, dsb, bapaknya tidak lagi presiden. Kekuasaan Indonesia itu begitu kecil jika digambar dari peta bumi. Jangan2 seperti yang dibilang Prof. Mulyadhi Kartanegara, setitik. di Peta Dunia, Indonesia kelihatan, karena ukuran Peta itu sebesar papan tulis. Coba petanya berukuran 5 cm x 5 cm, atau globenya berdiameter 5 cm, memang Indonesia menjadi titik kecil, apalagi kita keluar dari bumi melihat Indonesia dengan kasat mata, benar-benar setitik pun tidak kelihatan bro.

Sungguh terlalu logika kesombonganmu mengatakan dengan mengandalkan bapak seorang presiden, maka semua urusan gampang. Belum lagi kita sedang menghirup seditik kebebasan berpendapat, maka dia akan dihujjat oleh rakyat jika bertindak semena-mena, apalagi Presiden kita sepertinya “tidak presiden semua partai”. Ada yang di lidahnya presidennya si A, tetapi dalam hati si B. Bahaya..

Tapi bayangkan Tuhan benar Maha Kuasa, ia Penguasa seluruh alam, bukan saja alam dunia. Alam Akhirat, termasuk alam Barzakh (alam kubur). Ada gak punya Saudara pengusa alam kubur selain Allah, yang bisa mengatur ruang VIP? gak ada bro. ‘ala kulli hal, bagi Penguasa Langit dan Bumi, Dunia-Akhirat, dan semuanya hanya Satu. Tentu baginya secara supralogis yasir (mudah). Inna dzalika ‘ala al-llahi yasir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar