Minggu, 23 Mei 2010

MARI SEKOLAH

Pendidikan Balistung (baca, tulis, dan hitung) sudah lama pindah dari SD ke tingkat TK. Maka sekarang ini, murid-murid banyak bisa baca di pendidikan TK sederajat. Di satu sisi bisa jadi orang berbangga, karena mempercepat pengetahuan. Di sisi lain, pendidikan usia diri lebih banyak memekankan perkenalan akan dunia sekolah. Untuk itu bermain hendaknya lebih diutamakan untuk mereka.

Pada tahap pendidikan usia dini, mestinya beban otak tidak terlalu banyak dipaksakan. Namun demikian bukan berarti tidak boleh mengajarkan pengetahuan dasar seperti balistung pada anak. Materi balistung bisa diajarkan asal metodenya ”menyenangkan” bagi murid. Kata kuncinya, apakah metode pengajarannya menarik bagi mereka. Jika banyak murid yang menangis, itu pertanda ada masalah dalam pendidikan anak usia dini.

Pendidikan anak usia dini jangan melulu belajar balistung yang cenderung melatih otak kiri yang bersifat kognitif. Mestinya harus diseimbangkan dengan pendidikan mental seperti mental, berani tampil, berkata jujur, ikhlas, sabar, kreatif, dan sebagainya.

Guru hendaknya banyak melihat acara-acara anak-anak di TV dan bisa memodifikasinya sesuai dengan kebutuhan di lingkungan sekolah. Media sekarang sudah banyak membantu kita untuk bisa kreatif.

Jika guru masih lebih banyak berperan aktif, itu tandanya guru tidak terampil dalam mendidik. Guru hendaknya banyak memfasilitasi, mengarahkan, membimbing, dengan metode yang menarik. Yang banyak aktif itu murid, bukan guru.
S2D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar